Grobogan, RM. _
Nasib yang dialami oleh sujiman tak
seindah teman temannya pada usia kecil hingga sekarang. Namun tak sedikitpun
hal itu menjadikan patah semangatnya. Tak beda dengan manusia normal lainya,
Sujiman (48th) warga Rt 08/ Rw 04 Desa Tanggungharjo Kec/Kab Grobogan itu meski
menyandang Disabilitas (dua tangan buntung) tetap semangat dalam menafkahi
keluarganya.
Kepada Radar Minggu Sujiman
menceritakan riwayatnya bahwa , ia mengalami Disabilitas sejak umur 10th akibat
kena petasan. Sehingga kedua tangannya harus diamputasi. Dari situlah dia masih
merasa bersyukur hanya kedua tangannya yang mengalami cacat. Sebaga wujud dari
bersyukurnya sehingga Ia tetap berusaha untuk semangat dan harus bisa melakukan
pekerjaan layaknya manusia normal lainya.
Sujiman yang sudah puluhan tahun
menikah dengan Suwarti (50th) keseharianya bekerja sebagai petani penggarap di
kawasan Hutan setempat. Tanpa merasa mengalami kesulitan saat melakukan
aktifitasnya, mulai dari mencakul, cari rumput untuk ternaknya, Naik motor,
naik sepeda, bahkan sampai dengan sebagai Tukang Pedati (Kusir) dan lain lain. Bahkan
Ia tak jarang juga ikut merantau tetangganya sebagai kuli bangunan. Jiman berpendapat
bahwa, “demi menafkahi keluarganya apapaun ia lakukan yang penting halal”.
Jelanya”.
Sementara menurut Sujono (50th) tetangganya
bahwa, diakuinya jika Sujiman memang semangat hidupnya sangat tinggi. Demi menghidupi
keluarganya apa saja telah dilakukan olehnya asalkan halal dan pekerjaan sebagai
kuli kasar juga Sujiman telah lakukan tanpa ada keluhan dan serba bisa. Jelas Sujono
saat meriwayatkan Sujiman. gik