Jombang, RM. _
Abdurrahman wahid atau yang dikenal
sebagai Gus Dur merupakan Tokoh dunia yang memiliki Karismatik tersendiri, Gus
Dur juga merupakan seorang
tokoh perlindungan ke Bhinekaan Nusantara / Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Hingga kini sosok seorang Gus Dur masih selalu banyak yang mengagumi
dan membanggakanya. Atas dasar ketokohan tersebut sejak Rabu (30/12/2009)
sore sekitar pukul 18.45wib dunia telah benar benar merasa kehilangan,
khususnya Bangsa Indonesia merasa ditinggal pergi selamanya oleh seorang Gus
Dur karena beliau telah dipanggil yang Maha Kuasa. Gus Dur telah Wafat serta meninggalkan
orang orang yang dicintai dan mencintainya pada Rabu sore 30 Des 2009.
Karena
karisma Gus Dur, hingga sa’at ini masih banyak para pengikutnya yang datang ke
makamnya dengan tulus niat yang beraneka ragam. Mereka yang datang tidak hanya
kaum muslimin, namun juga kaum agama non Muslim tidak sedikit yang sengaja
datang ke makam Gus Dur di Komplek ”Ponpes Tebu Ireng” Cukir Diwek
Kabupaten Ja Ponpes Tebu Ireng Cukir Diwek Kabupaten Jawa Timur guna mendo’akan
seorang Gus Dur.Tanpa
ada senggangnya setiap hari dari kedatangan berbagai umat di Makam Gus Dur. Dari
berbagai daerah di seluruh Indonesia bahkan luar Negeri nampak berdatangan
untuk ziarah ke makam tersebut. Dari balik semua itu, banyak kalangan masyrakat
yang menilai bahwa Gus Dur se akan tidak meninggalkan dunia, tapi Gus Dur masih
tetap berjuang demi para umat dan pengikutnya. Meski Gus Dur meninggal dunia
namun tetap saja memberi pertolongan pada bangsa ini dengan bukti Subhanallah...Makam
Gus Dur masih mendatangkan Rejeki buat para pengais rejeki.
Seperti
yang dia alami Kasiadi 53th warga Desa Jati Pelem Kecamatan Diwek Jombang, tak
sedikit ia mendapatkan rejeki yang barokah dari makam Gus Dur. Lelaki yang
berprofesi sebagai Tukang becak dan mangkal di Halte pertiga’an Jatti Pelem
tersebut sering kali mengantarkan peziarah yang menuju ke makam Gus Dur. Menurutnya
semenjak meninggalnya Gus Dur ia sering kali mengantar para peziarah. Dikatakan
juga ketika hari libur atau hari besar Islam selalu mendapatkan penumpang yang
luar biasa banyaknya menuju ke Makam Gus Dur.
Masih
menurut Kasiadi bahwa ketika ramai pengunjung dalam bekerja 24 jam ia pernah
mendapatkan penghasilan dari 200 s/d 400 ribu. “subhanallah pak, nek pas rame
nggih nate angsal 400 ribu” (kalau pas ramai pengunjung bisa dapat 400 ribu).
Jelasnya. dari perjalanan yang pernah ia alami selama itulah Kasiadi bersyukur
dan percaya jika seorang Gus Dur meski jasadnya sudah meninggal dunia namun Gus
Dur dinilai masih hidup dan masih menolong para Umatnya.
Hal
yang sama juga disampaikan oleh Cak Tik Warga Diwek Jombang (dekat kantor redaksi Radar Minggu),
kepada Radar Minggu pria yang berprofesi sebagai pedagang elektronik tersebut menceritakan
pengalamanya tentang makam Gus Dur. Menurutnya Gus Dur meninggal dunia tapi
tidak meninggalkan para pengikutnya. Pasalnya sampai sekarang yang dirasakan
olehnya selama mendapat berkah dari Alloh Swt Gus Dur masih selalu memberikan pertolongan
apa saja yang dibutuhkan para Umatnya. Terbukti dengan ada banyaknya para
pedagang dari berbagai daerah , pekerja, tukang parkir atau penjual jasa lainya
dan lain lain untuk mengais rejeki di
sekitar Komplek makam. Secara otomatis mereka bisa terangkat ekonominya.Dalam
kesempatan itu ia berharap agar semua bisa kembali pada sang khaliq. Agar bisa menjadi
orang yang berguna untuk selamanya, kita bisa belajar dari seorang Gus Dur
Tokoh Dunia yang Nota bene Panutan berbagai
Umat yang berasal dari Jombang Jawa Timur. “Pungkasnya”. tim rdk