Grobogan, RM. _
Entah
karena apa yang membuat para pelaku tega dan biadap merusak moral pada korbanya.
Sehingga mereka telah nekat memaksa korban untuk melayani Nafsu birahinya. Bagaimana
jika peristiwa semacam ini selalu saja Damai di Kepolisian. Atau bahkan beku
tanpa adanya proses hukum lebih lanjut . bagaimana dengan nasib anak bangsa di
Negeri ini untuk meraih masa depanya jika mulai dari dini moralnya sudah
dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab ?
Sebelumnya terungkap
adanya pemerkosaan pada Bocah kelas 5 Sekolah Dasar (SD) di Desa Pakis
Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah (27,29 Juni). Kini terungkap
lagi pemerkosaan pada bocah kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) tangal 30
Juni di Desa Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Jawa Tengah .
ironisnya kali ini pelaku merupakan Kakek dari beberapa cucu yang dimiliknya.
Informasi
yang dihimpun Radar Minggu bahwa, antara korban dan pelaku merupakan tempat
tinggalnya saling bertetangaan. Yaitu di Desa Tuko Kecamatan Pulokulon
Kabupaten Grobogan. Korban (Bunga) 14th saat itu telah dipaksa oleh Pelaku Wagiman
55th untuk melayani nafsu bejatnya di rumah tinggal pelaku yang tak
jauh dari rumah orang tua bunga. Usai dipaksa melayani nafsu bejat Wagiman, Bunga mengalami sakit pada alat Vitalnya. Karena
sampai dua hari masih merasakan sakit, Bunga akhirnya menceritakan pengalaman
pahitnya kepada ibu Kandungnya. Tentu saja hal ini membuat tangis pada seisi
rumah tersebut.
Diceritakan
oleh ayah Bunga sebut saja Bagong, kepada Radar Minggu dirumahnya ia mengatakan
bahwa, sperti biasanya bunga tiap hari main ke rumah pelaku . pasalnya karena
bunga dirumah mengalami sepi karena tidak mempunyai adik yang bisa diajak
bermain. Hingga bermaksud mencari teman bermain karena dirumah pelaku ada bayi
sehingga menarik perhatian bunga untuk tiap hari bermain ke rumah tersebut.
Rupanya
nasib sial menimpa bunga pada hari Jum’at 30/6 sekira pukul 4 sore. Sore itu
rumah keadaan sepi kerena ada warga yang mempunyai hajatan, sehingga penghuni
rumah pada kumpul di tempat hajatan. Sedangkan yang dirumah hanya Wagiman,
ketika bunga datang ke rumah tersebut rupanya kondisi yang sepi itu telah mengundang
Nafsu setan Wagiman untuk berniat jahat terhadap Bunga. Karena bunga tidak
berdaya, terjadilah Wagiman memperkosa Bunga hingga keperawananya terenggut
seorang kakek 55th. Usai melakukan perbuatan bejatnya Wagiman memberikan uang
10 ribu rupiah dan mengancam agar perbuatan tersebut tidak diberitahukan pada
siapapun.
Karena
bunga mengalami sakit pada alat vitalnya hingga peristiwa tersebut diceritakan
pada ibu kandungnya. Tentu orang tua bunga dan keluarganya merasa terpukul
hatinya serta menangis kerena Putrinya yang semata wayang telah diperkosa oleh
tetangganya. Usai mendapat aduan dari Bunga, guna untuk memastikan nasib sang
anak ayah bunga langsung memeriksakan bunga ke Dokter Puskesmas setempat. Al hasil
pemeriksaan menyatakan bahwa alat vital bunga positif telah mengalami luka. Dari
hasil Visum dan CD itulah sehingga dijadikan alat bukti untuk melaporkanya ke
Polsek Pulokulon.
Menurut
salah satu keluarga korban setelah laporan di Polsek Pulokulon seminggu
kemudian laporan diteruskan ke Polres Grobogan pada Unit PPA. Jadi menurutnya
kasus tersebut sudah di Kepolisian hingga sekarang sudah mencapai 3 minggu
lebih. Namun demikian perkembangan dalam penanganan kasus tersebut terkesan
lamban. Menurutnya pihak keluarga ingin segera tuntas dan tetap diproses sesuai
dengan hukum yang berlaku.
Sementara
itu, dalam pantauan Radar Minggu bahwa Wagiman sang pelaku hingga Berita ini
diturunkan ia masih menikmati udara segar dan berpindah tempat tinggal numpang
di salah satu anaknya yang juga masih di Desa setempat dan tidak jauh dari
tempat tinggal semula / Tempat Kejadian Perkara (TKP) . Sedangkan pada Jum’at
21/7 Kanit
PPA Polres Grobogan ketika akan dikonfirmasi tentang terjadinya
pemerkosaan di beberapa tempat di Wilayah Grobogan pihaknya tidak ada di Kantor.
gik