 |
| Mbah Gatot (kaos putih) & para cucunya |
Grobogan, RM._
Singo barong merupakan kesenian khas Grobogan Jawa Tengah. Konon Kesenian ini di tahun penjajahan dan pasca kemerdekaan sangat digemari oleh masyarakat Grobogan dan sekitarnya. Namun dengan kemajuan jaman , Singo barong tidak mampu lagi bertahan, mulai dari seniman pemeran hingga seniman pembuat/pengrajin Singo Barong.
Dari penelusuran radarminggu menemukan Seorang pelestari Seni Budaya Singo Barong tersebut. Satu satunya pelestari tersebut hanya Mbah Suro Gatot bin Sumodikromo 80 th warga Ds Ngarab arab Kec Ngaringan Kab Grobogan Jawa Tengah.
Kepada radarminggu mbah Gatot mengatakan bahwa, ia menggeluti seni Singo Barong sejak th 1944 hingga sekarang.Hal ini merupakan penerus dari Almarhum Mbah Sumodikromo yang merupakan ayah kandungnya.
"Saya melestarikan ini karena dapat amanah dari bapak saya, dan bapak saya juga meneruskan dari si mbah saya yaitu Almarhum Karto Tasiyo." Kenangnya.
Ketika ditanya siaoa nanti yang bisa menggantikannya, ia menyebut bahwa, Ahmad Andri Murbowo 25th cucu dari mbah Gatot yang akan meneruskanya . Karena ia tidaj memiliki anak laki laki sehingga hal tersebut diwariskan pada cucu laki laki.
Masih menurut mbah Gatot, seniman yang merasa bangga bisa bersalaman dengan Bu Megawati saat tampil di Senayan tersebut selain meragakan tari seni, ia juga membuat / sebagai pengrajin Aksesoris untuk perlengkapan Singo Barong . Dari 1 unit Singo Barong harga mencapai 2,5 jt Rupiah. Dan pembeli sudah tinggal memakainya.
Mbah Gatot juga menjelaskan bahwa Kesenian Singo Barong merupakan seni adat yang biasa dipakai acara sakral Ruwatan ( permohonan berkah pada sang Qalik) bagi pasangan hidup yang dikaruniai 1 orang anak saja. Baik anak laki laki maupun perempuan. Harga untuk sekali Tampil bervariasi karena melihat sisi sosial ekonomi yang memiliki hajat. diantaranya mulai dari 2 juta hingga 7 jt Rupiah.
"Dalam setahun rata rata maksimal dapat undangan tampil ruwatan maksimal 10 kali" Jelasnya. gik rm
