SELAMAT DATANG DI RADAR MINGGU (CERDAS . TAJAM . AKTUAL)

Mengenal lebih dekat kesenian Ludruk (bag. 2)

Patung Cak Durasim
(Pahlawan Ludruk) 
Jombang,  RM.  _
  Pada zaman kolonial Belanda, para pemain ludruk bisa dikategorikan ikut berperan dalam merebut kemerdekaan di Negeri ini. Mereka para pemain Ludruk melakukan sindiran-sindiran kepada pemerintahan Belanda.  Kritik sosial tersebut dilaksanakan dengan cara melakukan sindiran terselubung pada Belanda. Dan pemberian suport terhadap masyarakat juga disampaikan pada pertunjukan tersebut. Hingga seorang tokoh ludruk yaitu Durasim dari Jombang Jawa Timur juga menjadi sasaran pencekalan oleh Pemerintah Penjajah waktu itu.
  Ludruk juga difungsikan sebagai pengungkapan suasana kehidupan masyarakat, dan juga tempat penyaluran kritik sosial dalam perjuangan Bangsa di Negeri ini.
  Dalam Ludru Besutan, yang disamarkan tidak hanya kritik sosial, namun nama pemain juga disamarkan. Pertunjukan Ludruk Besutan konon mempertontonkan tandakan atau menari bebas, dagelan atau lawakan, dan besutan. Dan semula ludrug belum memakai Tema Judul /lakon. Namun sejak tahun 1922 pertunjukanya sudah mulai mengambil cerita suatu karya sastra. 
  Dari situlah Pertunjukan ludruk yang sudah memasukkan unsur cerita disebut "Ludruk Sandiwara". Barawal dari itu Ludruk sandiwara dengan penuh keberanian mengungkapkan keprihatinan masyarakat yang terjajah, juga mengobarkan semangat perjuangan untuk mengusir penjajah dari Indonesia. Kostum para pemain ludruk berwarna merah putih yang mencerminkan bendera Indonesia.
  Durassim,  sakah satu tokoh ludruk/pahlawan Ludruk yang selalu getol dalam menyampaikan kritikan terhadap pemerintah penjajah saat itu. Melalui pentasnya ia menyampaikan dengan cara Dagelan maupun kidungan/syairnya yang mengandung kritikan pedas terhadap Penjajah dan pemberian semangat berjuang pada rakyat dan lain lain. 
  Salah satu yang parikan yang dibuat oleh Cak Durasim yang menyindir pemerintahan Jepang diantaranya 
"Pagupon omahe doro, melok Nippon tambah sengsoro".  (Pagupon rumah burung dara,  ikut Nippon/jepang tambah sengsara). 
  Karena keberaniannya mengungkapkan kritik sosial dan membuat Pemerintah Jepang tersinggung,  sehingga mengundang kemarahan Jepang. Akhirnya Cak Durasim ditangkap oleh tentara Jepang dan meninggal di tahanan Jepang. Selamat jalan Cak Durasim sang Pahlawan Ludruk.bersambung(gik rm) 
Share Article:

Pemerintah Kabupaten Grobogan

Sumber dari Mabes Polri

SELAMAT HARI PERS NASIONAL # 09 PEBRUARI 2023 (CERDAS . TAJAM . AKTUAL)

Postingan Populer

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Proudly powered by Radarminggu.com
Copyright © 2011. Radar Minggu - All Rights Reserved
mastemplate
Original Design by Creating Website Edited by Kompi Ajaib