SELAMAT DATANG DI RADAR MINGGU (CERDAS . TAJAM . AKTUAL)

Mengenal Seni Budaya, Ludruk sarana untuk Lawan Penjajah

Ilustrasi pertunjukan Ludruk
Jombang,  RM.  _
  Seperti diberitakan sebelumnya bahwa ludruk Selain sebagai sarana hiburan dan melakukan kritik sosial juga berfungsi sebagai promosi
barang-barang tertentu.Sekitar tahun 70-an, kesenian ludruk bahkan sering melakukan pertunjukan sampai ke daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Data base kesenian yang dilakukan oleh Kanwil P dan K Jawa Timur, sampai tahun 1985 terdapat 58 perkumpulan ludrug dengan pemain 1.530 pemain.
  Pertunjukan ludruk yang pertama bernama Ludruk Bandan, yang dipertunjukkan pada Ludruk Bandan ini adalah memamerkan ilmu kanuragan, jaya kawijayan, mengadu kerasnya tulang, dibacok tidak mempan, direndam tidak basah, dibakar tidak terbakar, dikepung menghilang, bisa membuat kembaran tubuh, dan dipegang lepas karena licin seperti belut dan lain lain jenis ilmu kanuragan.
  Selanjutnya pertunjukan jenis "Ludruk Lerok"  sekitar Abad 16-17 dinamakan 
Ludruk Lerok"  karena pertunjukanya sudah memakai alat musik yang bernama "Liro" Kata lerok berarti lira, yaitu sebuah alat permainan musik yang bentuknya seperti siter, cara memainkan dengan cara dipetik sambil bernyanyi perlahan-lahan. Dalam pertunjukanya menampilkan jenis ilmu ilmu hipnotis , Gendam,  atau sulapan. Terdapat sisi uniknya bahwa saat dilakukan penggendaman , pemain ludruk bernyanyi perlahan-lahan sambil mengeluarkan uneg-uneg yang tersimpan dalam hati.
  Seiring majunya zaman ekitar tahun 1911 — 1931 berkembang menjadi ludruk besutan ludruk besutan . Dalam pertunjukannya sudah disertai adanya alur cerita misalkan menceritakan tentang kehidupan rakyat yang di sekitarnya atau bahkan mengangkat cerita cerita legenda.
  Pemeran utama pada Ludruk Besutan bernama Besut.Ciri Ludruk Besutan ini ceritanya berwujud cerita novel, ceritanya memuat pralambang ‘pasemone ngaurip’, dan yang didalam alur ceritanya berisi falsafah hidup yang dilambari dengan kehidupan yang religius.
  Ada jeunikan tersendiri yang terdapat dalam ludruk besutan ini. Ludruk ini ketika pertunjukannya pada acara hajatan, yang menjadi pemeran Besut mempunyai tanggung jawab besar. Besut tersebut bertanggung jawab terhadap keamanan di sekitar hajatan serta ikut bertanggung jawab akan kedatangan para tamu (Dukun Siwer). Apabila musim hujan, Besut berusaha memindahkan hujan ke tempat lain, sehingga di tempat hajatan terbebas dari hujan. Pemeran Besut mengenakan busana bebed_an kain mori putih, celana komprang, mengenakan sabuk lawe, dipinggangnya diselipkan senjata, dan badannya tidak mengenakan pakaian. Jadi dalam hal ini Pemeran Besut selain mempunyai ilmu kanuragan, Besut juga mempunyai ilmu kebatinan dan mempunyai mempunyai kewibawaan.
  Konon,  Para pemain Ludruk Besutan atau Tokoh yang tersohor antara lain Niti Satimin, dan Cak Kusen. Selain itu, ada pemain lain yaitu Cak Ngari (besut), Cak Ganda Durasim (dagelan), Da’uk (pawestren). Ketiganya dari rombongan ludrug Genteng Legen Surabaya. 
  Cak Ganda Durasim selain sebagai pemain dagelan, juga pandai membuat parikan dan kidungan. Yang saat itu biasanya dia berpasangan dengan Cak Wakidin. Namun Ludruk Genteng legend mengalami bubar. Setelah ludruk Genteng Legen bubar, Cak Durasim mendirikan grup ludruk baru yang diberi nama "Ludruk Cak Durasim".
  Cak Durasim ini memperbarui ludruk besutan menjadi ludruk Stambul Jawi dan selanjutnya menjadi ludruk sandiwara.(bersambung)  gik rm

Share Article:

Pemerintah Kabupaten Grobogan

Sumber dari Mabes Polri

SELAMAT HARI PERS NASIONAL # 09 PEBRUARI 2023 (CERDAS . TAJAM . AKTUAL)

Postingan Populer

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Proudly powered by Radarminggu.com
Copyright © 2011. Radar Minggu - All Rights Reserved
mastemplate
Original Design by Creating Website Edited by Kompi Ajaib