Jombang, RM._
Paska dibubarkannya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Polres Jombang mengingatkan tentang bahayanya Komunitas Royatul Islam (KARIM) yang bergerak di kalangan anak muda dan pelajar Sekolah Menengah Umum (SMU)
Secara tertulis dan beredar dalam surat Kapolres Jombang yang beredar dengan nomor R/129/III/IPP.1.3.9/2019 tertanggal 29 Maret 2019, perihal: Bahaya Komunitas Royatul Islam.
Dijelaskan oleh Kapolres Jombang AKBP Fadli Widiyanto bahwa, Komunitas Royatul Islam.
(KARIM) gerakannya sama dengan HTI tetapi tidak menyebut HTI.
"Tujuannya tetap tegaknya Khilafah, dan yang menarik dari KARIM yaitu politik simbol HTI sebagai identitas bersama," Jelas AKBP Fadli dalam surat edaran tersebut.
Masih menurut Kapolres Jombang bahwa , kelompok KARIM membawa legitimasi bendera tauhid sebagai simbol tegaknya khilafah islamiyah ala HTI, namun pola gerakannya berbeda dengan sebelumnya.
"Jika GEMA Perubahan bermain di ranah kampus, KARIM akan bermain di ranah SMU dan komunitas anak muda yang haus akan keislaman yang tertarik dengan iming-iming heroisme Islam," jelasnya.
Pergerakan kelompok KARIM membuka cabang di kota-kota besar, dan kegiatan mereka bukan hanya liqo' dan kajian, tetapi sudah tadabbur alam, dan aksi-aksi sosial.
"Mereka akan mengejar kesukaan anak-anak muda dengan bermain simbol anak hody, topi tauhid, dan romantisme 1924 ketika khilafah hancur," Jelas Kapolres.
Dan Tujuan yang dibangun dengan pola tersebut adalah ideologi khilafah islamiyah, dimana menjadi muslim yang kaffah belum terjadi jika sistem masih buatan thoghut dan harus Islam yang memimpin dalam sistem khilafah Islamiyah.
Terkait dengan pergerakan kelimpok KARIM yang dinilai membahayakan bangsa dan Negara tersebut, Polres Jombang meminta agar mewaspadai gerakan KARIM dan meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas siswa pada sekolah-sekolah SMU. Selain itu juga meningkatkan pengawasan terhadap aktifitas anak muda. tim rm