Meski Secara resmi kolam tersebut belum dibuka, namun beberapa hari ini ramai pengunjung. Karena masih juga minimnya petugas dan kelengkapan sarana prasarana, sehingga ramainya pengunjung tersebut justru membuat riskan pada keamanan jiwa karena kolam renang itu berpotensi merenggut nyawa. Hal ini juga secara otomatis muncul kepanikan pada pemangku wilayah keberadaan kolam renang yaitu Sekretaris dan Kepala Desa Tanjungharjo Ngaringan Grobogan Jawa Tengah.
Meski kedalaman air baru sekitar 1 meter, karena tanpa adanya penjagaan ketat dari petugas khusus kolam renang sehingga bisa membahayakan bagi anak - anak yang nekad masuk ke kolam renang besar.
Kolam renang yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Tanjungharjo tersebut ada 3 kolam, dan tampak ramai sejak dibuka beberapa hari lalu. Dari berbagai desa di sekitar Kecamatan Ngaringan berdatangan untuk menikmati keberadaan kolam tersebut.Bahkan, sebagian hadir juga dari Kabupaten Blora.
Terkait hal tersebut, Sekretaris Desa Tanjungharjo Susilo mengatakan bahwa, pihaknya bersama Kepala Desa untuk sementara ini menjaga langsung secara bergantian. Diakuinya jika kolam renang tersebut memang membahayakan.
"Bagaimanapun kita juga khawatir, karena kondisi cukup ramai"keluhnya.
Susilo juga mengatakan jika setiap harinya pengunjung yang datang sekitar 600 motor.
Sementara itu, Menurut pengakuan Kepala Desa Tanjungharjo Sugiyono saat ini dirinya harus rela kesana kemari untuk memastikan keamanan para pengunjung di lokasi.
"Untuk harga tiket memang belum kami tetapkan, karena kondisi pintu belum jadi" terang Kades,Sabtu (31/8). bad/awp/gik rm
