Waduk Kedung Ombo (WKO) hingga sekarang
masih menyisahkan sejarah. Bahkan hal tersebut tidak hanya sekedar sejarah atau
cerita tanpa bukti, namun bukti bukti tersebut masih utuh dan abadi meskipun
keberadaannya telah tertimbun air selam puluhan tahun. Di musim kemarau panjang
tahun ini ribuan makam manusia, bekas perkampungan bahkan bekas pasar telah
bermunculan pada dasar Waduk Kedung Ombo. meskipun kondisinya sebagian tidak
utuh lagi. Hal ini telah mendukung fakta sejarah di WKO.
Waduk yang berada di wilayah
antara Grobogan, Sragen dan Boyolali ini jika mengalami kekeringan panjang
tampak pemandangan yang memilukan. Karena dari dasar laut masih jelas nampak
sisa sisa kehidupan pra dibangunya WKO. Salah satunya yang bisa ditemukan sebuah
komplek pemakaman yang berada di Dusun Kedung Kerang Kaliwuluh, Desa
Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang Sragen Jawa Tengah. Di makam ini terdapat
ribuan makam manusia yang kondisinya berserakan dan sangat memprihatinkan. Karena
jelas tidak bisa terawat olah ahli waris masing masing. Meski kondisi
berserakan, terdapat juga beberapa batu nisan yang masih utuh. Salah satunya
batu nisan yang masih utuh dan bisa dikenali yaitu makam Mbah Mangun Suharjo,
di batu nisan masih nampak tulisan dengan dipahat.“ Tanggal 8 Bakdo Mulut 69”. Makam
tersebut berada dalam jarak sekitar 3km dari daratan, untuk bisa menuju ke tempat tersebut harus menggunakan
perahu mesin. Seperti halnya transportasi di pedalaman Kalimantan di area
tersebut nampak beberapa pulau jika waktu kemarau panjang.
Menurut warga sekitar bahwa, pemandangan ini sangat jarang terjadi. Kecuali
jika terjadi kemarau dan kekeringan panjang. Jika sudah nampak perkampungan,
warga sekitar teringat kembali masa lampau pra dibangunya WKO. Karena bagi
mereka merupakan kenangan yang tak bisa dilupakan. Adanya nampak lagi pemakaman
tersebut juga dimaanfaatkan sejumlah warga dari ahli waris yang menyempatkan
diri untuk ziarah kubur ke ahli waris masing masing. Dan pemandangan tersebut
sangat memilukan.tim rm