Guna antisipasi berkembangnya OPT ( Organisme Pengganggu Tanaman) berjenis Ulat Grayak di Grobogan, Dinas
Pertanian Kabupaten melakukan Gerakan Masal (Germas) untuk menyemprotkan
insektisida pada lahan tanaman yang terserang hama. Hal ini mengingat hama
tersebut sangat muda berkembang biak. Dan jika tidak diberantas akan dipastikan
para petani bisa mengalami gagal Panen. Hama ulat Grayak ini bisa menyerang
pada segala jenis tanaman. Antara lain pada tanaman Jagung dan kedelai. Seperti
yang terjadi pada lahan pertanian di Dusun Tegal Desa Bandungsari Kec Ngaringan
Grobogan Jawa Tengah, tanaman jagung seluas lebih dari 50ha dilakukan Germas
penyemprotan OPT pada tanaman tersebut. Hal ini dilakukakn oleh Dinas Pertanian
bersama sama dengan petani pemilik garapan pada Senin 23/12/19.
Menurut Edhie
Sudariyanto Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan bahwa, Hama tersebut
termasuk hama jenis baru. Pertama masuk di Indonesia pada 2018 lalu dan
menyerang pertama di daerah Sumatera. Hingga sekarang lebih meluas sampai ke
Pulau Jawa dan sekitarnya. Hama kini juga cepat sekali penyebaranya. Hama ini
juga sangat eksplosif (mudah meyebar/meledak). Dan hama ini bisa memiliki
kemampuan terbang hingga 100 km. Untuk itu pihaknya berharap agar para petani
kedelai juga waspadai dengan adanya hama ini pada tanamanya. Karena jika
menyerang kedelai, dikhawatirkan petani kedelai bisa gagal penen juga.
Kadin Edhie juga
menyampaikan bahwa, untuk penyemprotan dilakukanya pada lahan yang dinilai
sangat membutuhkanya, karena hal ini berkaitan dengan terbatasnya stok
Pestisida. Ia juga menghimbau pada para petani jika ada lahan yang terserang
hama ulat Grayak ini supaya segera berkoordinasi dengan Penyuluh Pertanian
Lapangan (PPL) setempat.gik rm