SELAMAT DATANG DI RADAR MINGGU (CERDAS . TAJAM . AKTUAL)

Pemdes Waru Karanganyar tandai rumah penerima Bansos BPNT-PKH

Saat pemasangan Tanda penerima Bansos
Grobogan, RM._
   Carut marutnya data penerima bansos membuat kesulitan pada sejumlah desa di Kabupaten Grobogan. Dan hal ini membuat banyak Kepala Desa serta  Perangkatnya mengeluh karena dalam data penerima Bansos tersebut banyak terdapat yang tidak tepat sasaran. Tentu saja hal ini berdampak pada beban moral dan beban pekerjaan pada perangkat desa. Karena carut marutnya data yang tidak tepat sasaran pada penerima bansos, sehingga berdampak juga hujatan dari masyarakat terhadap Pemdes setempat. Guna mengurangi adanya salah sasaran dalam penerimaan Bansos, Pemerintah Desa (Pemdes) Waru Karanganyar Kecamatan Purwodadi Grobogan Jawa Tengah telah malakukan pemasangan tanda pada dinding penerima Bansos Bantuan Pangan Non Tunai - Program Keluarga Harapan (BPNT- PKH).
Marto (Kades Waru Karanganyar)
  Tanda yang terpasang pada dinding penerima bansos tersebut bertuliskan “Keluarga Miskin penerima bantuan BPNT-PKH”. Masing masing rumah penerima didatangi petugas, sebelum pemasangan petugas terlebih dahulu minta ijin serta memberikan pengertian adanya tujuan pemasangan tersebut pada yang punya rumah. Dalam kesempatan tersebut bahkan Marto Kepala Desa Waru Karanganyar yang juga didampingi oleh Babinsa dan Babinkamtibmas setempat juga mengikutinya secara langsung ke lokasi. Selain itu, Erna pendamping PKH dari Kecamatan Purwodadi juga mendampinginya.
  Dari cara yang dilakukan petugas dalam pemasangan tersebut tidak satupun warga yang melakukan protes, bahkan terdapat sejumlah penerima Bantuan tersebut menyatakan mengundurkan diri dari penerimaan bantuan. Mereka rata rata yang mengundurkan diri beralasan karena mereka sudah merasa cukup untuk kebutuhan sehari hari dan berharap agar bantuanya bisa dialihkan pada warga yang lebih layak menerima bantuan. Tentu saja bagi penerima bantuan yang mengundurkan diri pada dinding rumahnya tidak dipasang tanda. Dan petugas telah memberikan pernyataan yang ditanda tangani oleh penerima bantuan. Meski demikian terdapat juga sejumlah warga yang mampu bahkan memiliki rumah berlantai keramik, dengan bangunan rumah dari kayu jati tidak mau mengundurkan diri dan mereka dengan bangga lebih memilih dinding rumahnya  menerima bantuan.
  Kepala Desa Waru Karanganyar Marto terkait adanya gagasan pemt adanya gagasan pemasangan tanda tersebut berawal dari prihatin melihat warganya yang kurang mampu ternyata banyak yang tidak menerima bantuan. Pihaknya menilai jika selama ini bantuan BPNT-PKH tidak tepat sasaran. Yang terjadi di desa yang dipimpinya justru penerima bantuan adalah mereka pada umumnya masuk kategori mampu dan justru sebaliknya yang memiliki ekonomi kurang mampu tidak mendapatkan bantuan.
“para janda tua, duda tua yang hidup sebatang kara serta para penyandang cacat tidak menerima bantuan” jelasnya.
Untuk itu dengan adanya gagasan pemasangan tanda tulisan tersebut pihaknya berharap agar bisa menyadarkan pada penerima yang kondisinya sudah mampu mau menyadari untuk mengundurkan diri tanpa adanya unsur paksaan.
  Kades Marto juga menyampaikan bahwa, agar mengetahui langsung kondisi warganya yang sebenarnya, Kades yang juga mantan Perwira Polri ini ikut turun langsung keluar masuk rumah warganya saat pemasangan tanda. Dari 129 penerima BPNT-PKH setelah diadakan pemasangan tanda ini sementara sudah ada 8 penerima BPNT-PKH yang dengan suka rela mengundurkan diri tanpa adanya unsur paksaan.gik rm
Share Article:

Pemerintah Kabupaten Grobogan

Sumber dari Mabes Polri

SELAMAT HARI PERS NASIONAL # 09 PEBRUARI 2023 (CERDAS . TAJAM . AKTUAL)

Postingan Populer

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Proudly powered by Radarminggu.com
Copyright © 2011. Radar Minggu - All Rights Reserved
mastemplate
Original Design by Creating Website Edited by Kompi Ajaib