 |
| Profil SMP Negeri 4 Satu Atap Kradenan |
Satu Atap, pastilah sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena sudah banyak sekali pendirian-pendirian SMP Satu Atap khusunya pada daerah yang termasuk katagori terpencil. Sekolah satu atap yang terdiri dari dua jenjang pendidikan dasar yaitu Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, diperuntukkan menjadi satu kesatuan yang berkelanjutan untuk memfasilitasi peserta didik dalam menempuh pendidikan wajib belajar 9 tahun. Dimana yang menjadi faktor utamanya yaitu letak geografis.
Datangnya masa pandemi covid-19 membuat para pendidik kalang kabut, karena harus beralih proses pembelajaran dari tatap muka menjadi online atau daring. Ketidaksiapan dalam pengetahuan teknologi serta sarana prasarana membuat anggota pendidik harus bekerja keras agar tetap terlaksana pembelajaran yang bermakna.
Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) pada poin 2a menyatakan “Belajar dari rumah melalui pembelajaran Daring/ jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan”.
Melalui konteks tersebut maka pembelajaran harus dilaksanakan secara daring atau jarak jauh.
Pelaksanaan pembelajaran Daring pada SMP Satu Atap pada umumnya hanya memanfaatkan aplikasi Whatsaap dengan membuat group tiap kelasnya dan melakukan video call. Itu pun masih belum menjangkau semua peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran karena masih terkendala dengan alat teknologi.
Dimana rata-rata peserta didik merupakan golongan ekonomi kebawah, khususnya SMP N 4 Satu Atap Kradenan yang belum mampu menyiapkan peralatan daring meskipun hanya dengan HP. Keadaan ini yang membuat guru semakin kalang kabut, bagaimana bisa mencapai tujuan pembelajaran kalau harus melakukan pembelajaran daring yang semua anak tidak bisa mengikuti? Semua berjalan apa adanya selama masa pandemi Covid-19 dengan segala keterbatasan sarana prasarana. Menuntut guru untuk berfikir sekreatif mungkin agar peserta didik dapat belajar, sesekali guru melakukan kunjungan ke rumah-rumah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Di akhir tahun Pemerintah Pusat tepatnya tanggal 14 Desember 2020 berdasarkan Berita Acara Serah Terima Barang SMP Negeri 4 Satu Atap Kradenan mendapatkan bantuan berupa peralatan TIK Pembelajaran. Bantuan pengadaan peralatan TIK Pembelajaran SMP Tahun 2020 tersebut berupa 15 unit Notebook, satu unit Projector dan satu D-link wireless.
Melalui pemanfaatan BOS Kinerja dengan inisiatif Teguh Basuki selaku Kepala Sekolah SMP N 4 Satu Atap Kradenan yang mempunyai harapan besar mengungkapkan, “Melalui pemasangan wifi dan bantuan Pemerintah berupa peralatan TIK Pembelajaran diharapkan dapat membantu aktivitas belajar mengajar secara interaktif sehingga tercapai pembelajaran yang bermakna di masa pandemi Covid-19 ini ”.
Melalui bantuan peralat TIK dari pemerintah pusat dan memanfaatkan dana BOS Kinerja yang salah satunya untuk membiayai penyediaan seperangkat wifi proses pembelajaran daring dimasa pandemi covid-19 dapat berlangsung dengan baik dan semaksimal mungkin. Dengan sarana dan prasarana yang memadai kegiatan belajar mengajar terlaksana dengan sangat nyaman dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Adanya bantuan peralatan TIK tersebut diharapkan menjadi acuan umum bagi semua pihak yang terlibat agar bantuan peralatan TIK yang diberikan dapat dikelola secara efektif, efisien dan dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.(rm)
