Grobogan, RM. _
Seperti hal yang kita tahu, covid saat ini masih
kondisi Pandemic, virus yang dalam Bahasa kedokteran dilabeli dengan nama Covid
-19, di Indonesia selama dua tahun terakhir ini sering sekali kabar dan
beritanya kita ketahui hampir setiap hari. Yang paling sering muncul berbagai
hal mulai data jumlah warga yang terkena Virus Covid. Sampai saat ini masih
hangat dalam telinga kita adalah proses vaksinasi yang sedang digalakan oleh Pemerintah
sebagai langkah antisipasi pencegahan yang dirasa ampuh untuk menangkal atau
setidaknya menekan kasus penularan Covid-19 di Indonesia.
Selama
2 tahun ini banyak hal berubah dan terpengaruh akan hal ini. Hampir seluruh
sektor terdampak, tak hanya kesehatan. Sektor ekonomi juga mengalami dampak
serius akibat pandemi virus corona. Pembatasan aktivitas masyarakat berpengaruh
pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian.
Menurut
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus ini menyebut bahwa pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen. Sebelumnya, pada
kuartal I 2020, BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh
sebesar 2,97 persen, turun jauh dari pertumbuhan sebesar 5,02 persen pada
periode yang sama 2019 lalu.
Selain hal
tersebut, banyak sektor yang juga terdampak, mulai dari Pariwisata,
Transportasi dan pendidikan.
Dunia
Pendidikan adalah bagian yang juga banyak terdampak cukup besar dengan adanya Pandemi
Covid-19 ini. Salah satunya adalah semua institusi pendidikan terpaksa
meniadakan pembelajaran langsung dan terpaksa pembelajaran dilaksanakan secara
daring (Online) yang juga dampak dari itu semua munculnya kesenjangan
pendidikan bagi siswa karena model dan penerimaan pendidikan yang mereka terima
selama melaksanakan pembelajaran Online dirumah sudah dapat dipastikan berbeda.
Tidak
hanya demikian kita yang memiliki beban lebih, sebagai guru dan juga Kepala
Sekolah juga harus berpikir dan memutar otak untuk memenuhi pembelajaran sesuai
dengan tuntutan dan amanat perundang-undangan dan terlebih wali siswa yang
sudah mempercayakan putra-putrinya untuk kita didik. Sebagai pengelola kita
juga memegang peranan mengelola dan
bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan sekolah, yang kesemuanya merupakan
bagian tersendiri bagi pengelola
pendidikan selain mengajar.
Dalam
kondisi seluruh kegiatan dan pembelajaran yang masih belum teratur, peraturan
yang sering sekali berubah, tuntutan wali dan siswa yang juga harus menjadi
pedoman tolak ukur pencapaian keberhasilan pendidikan disekolah.
Ada beberapa hal
yang dapat kita lakukan sebagai pengelola :
1. Mengajak merangkul seluruh civitas akademik untuk
menjamin keberlangsungan proses pendidikan. Hal ini perlu dilakukan karena
walaupun dimasa Pandemi seluruh roda gerak sekolah harus berjalan. Mulai dari Kurikulum,
perencanaan kegiatan siswa dan seluruh rangkaian kegiatan sekolah
2. Mengapresiasi dan tetap memberikan stimulus dan juga
semangat kepada seluruh warga sekolah. Segenap pemberian motivasi kepada para
guru dan seluruh warga juga saya sampaikan agar apapun kendala dan permasalahan
yang dihadapi agar dapat dibicarakan dengan baik tentang pemanfaatan media daring
ataupun solusi yang ingin di dapatkan. Guru mengajar online artinya membutuhkan
Ekstra Energi untuk menyiapkan materi dan lain-lain.
3. Melakukan Komunikasi Multi arah terhadap pihak
terkait. Dukungan dari dalam dan luar sangat penting dalam menjaga stabilitas
sekolah.
Berbagai
cara dapat kita lakukan dalam upaya menjaga dan tetap mengontrol pola kegiatan
disekolah agar tetap sesuai dengan Visi Misi yang telah ditetapkan oleh
sekolah, kebijakan yang paling tepat adalah kembali pada pertimbangan mengedepankan
situasi dan kondisi masing-masing sekolah. Namun, apapun yang terjadi kita
sebagai pendidikan yang terpenting adalah menjaga siswa agar tetap mengenyam
pendidikan dan berdo’a kepada Allah SWT agar Pandemi ini segera berlalu,
sehingga proses pembelajaran bisa normal kembali. rm