Kediri, RM _
Guna meningkatkan ekonomi dan taraf hidup dan bisa lebih sejahterah, Mensos Risma memberikan bantuan kepada sejumlah masyarakat penerima hak. Hal ini dilakukan saat kunjunganya ke Kediri pada Minggu 13/02/22.
bantuan ATENSI yang diserahkan berupa bantuan kewirausahaan, perlengkapan sekolah, nutrisi, peralatan alat tulis, sepatu, baju, sembako dan vitamin.
Sedangkan bantuan kewirausahaan di antaranya berupa usaha warung kelontong, warung kopi, pertanian, ternak kambing, usaha laundry, usaha menjahit, jual es, dan jual juice. Total nilai bantuan Rp 59,474,000.
Bantuan disalurkan dari Balai Besar Soeharso Surakarta, Balai Besar Kartini Temanggung, Balai Antasena Magelang, Balai Satria Baturaden, dan Balai Margo Laras Pati.
Mereka yang mendapat bantuan tersebut antara lain fakir miskin, anak terlantar, ataupun penyandang disabilitas.
“Konstitusi sudah mengamanatkan agar semua warga negara mendapatkan pelayanan dari negara. Mereka bisa fakir miskin, anak terlantar, ataupun penyandang disabilitas,” kata Mensos di Pendopo Kabupaten Kediri.
Dalam kesempatan itu, Tri Rismaharini memberikan motivasi agar terus bersemangat. “Tuhan memberikan kelebihan dan kekurangan untuk setiap manusia. Kepada anak-anakku kalian jangan minder, tidak usah berkecil hati,” ujar Risma.
Mensos Tri Tismaharini juga berpesan kepada penerima manfaat dari ABH dan KP Napza untuk waspada dan mawas diri agar tidak terjebak dengan permasalahan sama di masa lalu. Kepada Bupati Kediri, Mensos meminta agar dilakukan pemantauan terhadap progres bantuan yang telah diberikan.
“Mohon pantauannya Pak Bupati. Barangkali di tengah jalan dibutuhkan tambahan bantuan atau dukungan silakan disampaikan,” ucapnya.
Terkait hal ini Bupati Hanindhito menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas perhatian dan bantuan dari Mensos.
“Terima kasih atas perhatian dan bantuan dari Ibu. Kehadiran Ibu saja lebih dari cukup. Apalagi diberikan bantuan,” ucap Bupati Kediri.
Didampingi Bupati Kediri Hanindhito Hermawan Pramana, Mensos menyerahkan bantuan ATENSI secara simbolis kepada 32 penyandang disabilitas, 5 anak berhadapan dengan hukum (ABH/korban) dan 5 orang korban penyalahgunaan (KP) Napza. Yok rm