Grobogan, RM _
Semakin hari semakin nampak nilai keburukan pada dunia pendidikan di Grobogan Jawa Tengah semenjak dipimpin oleh Purnyomo. Di dalam bulan Agustus ini, dimana bulan saat masyrakat Indonesia sedang merayakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia, namun di Grobogan perayaan tersebut diwarnai dengan jeritan dan tangisan oleh sejumlah murid dan para wali murid. Hal ini karena atap 3 ruang kelas tempat mereka belajar ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa. Meski demikian, ambruknya tiga atap ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Penawangan Grobogan Jawa Tengah masih menyisahkan trauma pada para siswa. Karena mereka secara langsung mengetahui insiden tersebut.
Dijelaskan oleh
pihak sekolah bahwa, SDN 2 Penawangan yang lokasinya hanya berjarak 10km dari
pusat Pemerintahan Kabupaten ini mengingat kondisi bangunan sudah
memprihatinkan pihaknya sudah melakukan permohonan proposal pembangunan sekolah
kepada dinas terkait. Namun sampai saat ini bantuan juga tidak kunjung tiba. Karena
kondisi gedung semakin parah sehingga dalam satu tahun terakhir ini pihak
sekolah terpaksa melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar ditempatkan
diterassekolah, di Musholah bahkan diluar sekolah dengan kondisi jika terkena
sinar matahari. Tentu saja hal ini juga mengurangi kosentrasi belajar oleh para
murid.
Dikatakan juga
oleh pihak sekolah bahwa, saat insiden berlangsung bersamaan pula dengan waktu
pembelajaran pada para siswa. Tentu saja suasana langsung kacau dan para siswa
lari berhamburan bercampur ketakutan adanya keselamatan mereka.
Sementara itu,
Kepala sekolah Budiyono, kepada wartawan menyampaikan kekecewaanya kerena
pengajuan proposal untuk perbaikan gedung sekolah telah diakui dan dianggarkan
oleh kementerian namun kemudian dibatalkan dengan alasan yang tidak jelas.
Sedangkan para
siswa dan para guru SDN 2 Penawangan berharap agar sekolah mereka bisa segera
dibangun oleh pihak terkait. Mereka juga masih trauma atas insiden ambruknya
atap sekolah tersebut. Gik rm