Grobogan, RM _
Dengan tekad dan kemauan yang tinggi untuk mewujudkan kepedulianya terhadap
bangsa dan negara Indonesia, dalam rangka peringatan Hari Tari Dunia (HTD) ,
puluhan siswa siswi dari Sanggar seni Mijil Purwodadi akan tampil dan menggelar
tarian kolosal di Gedung Kesenian Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta besuk
hari Selasa, 29/4/2025. Persiapan juga diupayakan secara maksimal oleh pihak
pengelola sanggar dan para murid berikut wali murid dari sanggar tersebut.
Penata
tari sekaligus Koreografer Sanggar Seni Mijil, Yhagie Hartians Indonesia yang
didampingi Anita Sulistyowati menyampaikan bahwa, untuk menampilkan anak didiknya
di acara tersebut ia harus mempersiapkan dengan waktu sekitar satu bulan
latihan, hal ini dianggap waktu yang lumayan pendek, padahal tarian yang akan
disuguhkan adalah tarian kolosal dan membutuhkan kekompakan antar peserta.
“Alhamdulillah
untuk persiapanya cukup dengan waktu satu bulan karena anak anak sanggar sudah
cukup memiliki bekal ketrampilan dalam menari. Sehingga meskipun diajari tari
kolosal mereka cepat paham dan hafal dalam
gerakan”. Jelas Indo, Senin 28/4/2025.
Tarian yang akan disuguhkan di panggung seni
ISI Surakarta nanti diberi judul Prawaha Raja Kaya, tarian tersebut
menceritakan sumber kekayaan di dalam Negeri ini yakni adanya sebuah desa yang
penduduknya berpenghasilan dari beternak. Dalam tarian tersebut menggambarkan
adanya para ibu ibu ibu yang sedang memerah susu sapi yang disekitarnya juga
ada para penari menghibur ibu ibu. Dan suasana akrab diperkampungan tersebut
sangat terjaga.
“Sebagai
wujud kami peduli dengan negara sesuai dengan motto kita adalah Mencintai
Indonesia melalui Seni dan Budaya. Sehingga kami membuat dan menampilkan tarian
tersebut”. Terang Indo.
Ditambahkan oleh Indo nama panggilan tiap hari bahwa, ia berharap dengan agar Budaya kita masing masing di Indonesia ini tetap selalu dijaga dan dilestarikan. Melelui pendidikan kesenian yang dikelolanya diharapkan agar selalu ada penerus untuk ppeduli dengan budaya Indonesia. tim rm